Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
 
« October 2008 »
S M T W T F S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Entries by Topic
All topics  «
CERPEN
PUISI

My Blog
Sunday, 26 October 2008

UNTAIAN KATA

DALAM BINGKAI

 

                                    Oleh: Eny Moersito

                         

 

DERITA

 

 

Selaksa nestapa menerpa

Merejam jiwa penuh luka

Menyelusup perih  

Serasa asam membasuh

Kulit yang tersayat sembilu

Menuba darah

Mengalir sengsara di tiap nadi

 

Bahagia enggan menyapa

Tiap tarikan nafas adalah duka

Menggores pedih

Mencecap empedu sepenuh peluh

Lara menyergap memaku

Menguras mata

Tiada pernah ada tawa singgah di hati

 

Nasibku papa

Di dunia sebatang kara

Batinku merintih

Melesak beribu jarum dalam pembuluh

Tercekat sejuta kelu

Merenda derita

Sesisa usia masa di bumi.

 

 

 

 

BENCI

 

Jika kudengar, terasa pekak

Jika kulihat, terasa muak

Jika kusebut, terasa serak

Jika kubatin, terasa sesak

Jika kuraba, terasa kerak

 

            Ingin rasaku, curah

            Ingin perutku, muntah

            Ingin dia- ku, punah

            Ingin cintaku, musnah

            Ingin rinduku, ubah

 

Kemana pesona, sirna

Kemana bahagia, muara

Kenapa bersama, lara

Kenapa sejiwa, hampa

Kenapa semua, kutanya

 

            Maumu, aku apa

            Maumu, aku siapa

            Maumu, aku berapa

            Maumu, aku mengapa

            Maumu, aku bagaimana

 

Makanya, aku pergi

Makanya, semua kuakhiri

Makanya, jangan kau sesali

Makanya, mewaslah diri

Makanya, aku BENCI.

 

 

 

 

MANTERA

 

Hom…santi…santi…hom

Amitaba…Amitaba

Hong wilaheng

Sekaring bawana langgeng

Sabdo pandito ratu

Tan keno wola – wali

Jalmo moro jalmo mati

Sabdo moro sabdo mati

 

Wahai, dayang – dayang !

Wahai, peri – peri !

Penjaga empat penjuru alam

Berilah damai di bumi Nusantara

Tebarkan teduh di bumi pertiwi

Jawadwipa sampai swarnadwipa

Merah putih sang saka

Berkibarlah gagah perkasa

 

Hom...santi…santi…hom

Amitaba…Amitaba

Hong wilaheng

Sekaring bawana langgeng

Wahai, dayang – dayang

Wahai, peri – peri

Penjaga empat penjuru alam

Sadarkan para punggawa negeri

 Perhatikan hamba sahaya

Sekalian bijak bestari.

 

 

 

 

CINTA

 

Jika kau bertanya

Apakah itu cinta?

            

Cinta adalah JARING laba-laba

Yang akan memerangkapkanmu

Dalam pasungan mahligai rumah tangga

Yang akan menjeratmu

Sampai kan beranak pinak di dalamnya

Ia bisa menjadi surgamu

Pun sebaliknya

Ia bisa jadi neraka

Ia bisa membuatmu tertawa bahagia

Pun sebaliknya

Ia bisa membuatmu menangis duka

Cinta sejati hanya maut yang memisahkan

Laksana musim yang silih berganti, Cinta pun kadang berpaling

Saat itu kau akan merasakan seolah dunia runtuh

Tak ada cahaya

Gelap semata

Kau akan menagis

Namun tak sampai kering air mata

Biarkan ia pergi

Sebab cinta takkan bisa kau ikat dengan apapun

Ia laksana embun pagi

Yang kan hilang di terpa surya

Laksana kabut yang menyelimuti gunung dan perbukitan

Laksana bayu yang menghembus pori-pori di sekujur tubuhmu

Biarkan ia apa adanya

Jalani hidupmu

Penuh suka cita

Tak ada yang abadi

Selain yang Esa.

 

 

 

 

RINDU MENJELAGA

 

Ada getar yang tak pernah padam

Bergaung di lubuk hati terdalam

Mengenangmu…

Berbatas masa silam

Rasa yang tak terpaut

Terberai oleh guratan nasib

Menapaki jejak yang tertinggal

Meraut runcing kalbu berdenting

Angan-angan itu tak jua sirna

Rendevu…bersua

Ah…terlampau jauh

Memoriku mengembara

Namun,tak jua purna

Rasa itu menjelaga

Penuhi bilik ruang sanubariku

Laksana debu halus

Menempel setia di permukaan kaca

Rasa itu

Adalah RINDU.

 


Posted by enymoersito at 3:21 AM EDT
Post Comment | Permalink | Share This Post

View Latest Entries